Thursday, August 18, 2016

DI bulutangkis, India sebenarnya menaruh harapan besar pada Saina Nehwal, pemain peringkat 5 dunia tunggal putri. Apalagi ia pernah tampil di Olimpiade dan meraih perunggu di London 2012.

Tapi, jauh panggang dari api. Saina justru gagal di babak penyisihan Grup G. Ironisnya ia bahkan kalah dari pemain Ukraina yang belum dikenal, Maria Ulitina, dua game langsung.

Harapan kedua disematkan pada Srikanth Kidambi, unggulan 9 tunggal putra. Langkahnya pun tak mengecewakan. Pada babak 16 Besar, ia menyingkirkan Jan O Jorgensen dari Denmark, unggulan 5, dua game langsung.

Sayang, di 8 Besar atau perempat final, ia harus berhadapan dengan singa tua asal Cina, Lin Dan. Berjuang keras dan mati-matian, Srikanth menyerah 6-21, 21-11, 18-21, dalam waktu 1 jam 8 menit.

Habiskah harapan India?

Ternyata tidak. Diam-diam, Pusarla Venkata Sindhu melangkah mantap. Di Grup M, gadis berusia 21 asal Hyderabad ini jadi juara. Lolos ke 16 Besar, ia pun menumbangkan pemain Cina Taipei, Tai Tzu Ying, unggulan 8. Orang kemudian benar-benar menyorot ke arahnya begitu ia mengalahkan unggulan 2 asal Cina dua game langsung, 22-20, 21-19, di perempat final.

Lalu, di semifinal, ia membuat Nozomi Okuhara tunggal langgang di game kedua untuk menang 21-19, 21-10, Kamis (18/8).

Melihat skill dan pola permainannya, Pusarla punya potensi untuk sangat menyulitkan Carolina Marin di laga final, Jumat (19/8). Bahkan, Pusarla bisa saja mengalahkan Marin.

Bola-bola pengembalian Pusarla bukan cuma sulit ditebak, namun juga nampak bertenaga. Ia berbeda dengan Saina yang cenderung bermain monoton dan kurang kreatif di lapangan. Ditunjang dengan tinggi badannya, 179cm, ia bisa membuat Marin, 172cm, putus asa.

Tentu saja Marin memang takkan mudah menyerah. Sebagai unggulan 1 dan juara dunia 2014 dan 2015, Marin, 23 tahun, akan melakukan segala upaya untuk melengkapi gelarnya dengan medali emas Olimpiade.

Namun, Pullela Gopichand, pelatih Pusarla, punya waktu untuk memberi arahan-arahan yang pas bagi Pusarla untuk menjinakkan Marin. Bagaimanapun India tak ingin kehilangan peluang merebut emas setelah baru merebut 1 perunggu melalui Malik Sakshi dari cabang gulat wanita kelas 58kg gaya bebas.

Saat ini, India berada di posisi 70. Jika Pusarla cuma merebut perak, posisi India akan naik ke peringkat 60-an. Namun, bila ia bisa mengalahkan Marin, peringkat India akan naik di angka 55-an.

Sukses Pusarla juga akan jadi sejarah sebagai pebulutangkis India pertama yang mempersembahkan emas.

India terakhir merebut emas di Beijing 2008 melalui Abhinav Bindra dari cabang menembak nomot 10m Air Rifle putra.



DUKUNGAN

0 komentar:

PEMASUKAN :
tgl 27 Feb 2019
1.Masjid =Rp.250.000
2.Tromol =Rp.173.000
Jumlah =Rp.423.000

PENGELUARAN :
Ta'lim =Rp.179.000
SALDO Rp.244.000
Bendahara
1.Ali Agus
2.Basri Arbain

Ketua Majlis
Mahyuddin Hanafi




Total Pageviews

Video Majlis AlAbror

Popular

Buku Tamu

Sahabat