Keraton Kanoman
Keraton Kanoman sebagai pusat peradaban Kesultanan Cirebon, merupakan satu dari 4 keraton menyusul terjadinya perselisihan di antara keturunan para raja. Tiga keraton lainnya adalah Keraton Kasepuhan, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabon. Keraton ini sekaligus juga jadi lambang kebesaran Islam di Jawa Barat dan tidak lepas dari kiprah Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) yang menyebarkan Islam di Jawa Barat. Keraton Kanoman menjadi salah satu jejak peninggalan Sunan.
Keraton Kanoman masih taat memegang adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal, setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara.
Prasasti tahun berdirinya Keraton Kanoman terdapat pada pintu Pendopo Jinem yang menuju ke ruangan Prabayaksa. Pada pintu itu terpahat gambar angka Surya Sangkala dan Candra Sangkala, yang berarti Keraton tersebut didirikan pada tahun 1510 Saka atau 1588 Masehi. Kraton ini dibangun oleh Sultan Badaruddin (keturunan ke-7 dari Sunan Gunung Jati) yang memisahkan diri dari Kesultanan utama Cirebon karena berbeda pendapat dengan saudaranya mengenai siapa yang berhak menjadi ahli waris Kesultanan Cirebon.
Sebagaimana umumnya keraton di Jawa, Bangunan Keraton Kanoman seluruhnya menghadap ke utara. Di luar bangunan Kraton terdapat sebuah bangunan bergaya Bali yang disebut dengan Balai Manguntur yang terbuat dari batu merah. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat kedudukan Sultan apabila menghadiri Upacara seperti apel prajurit atau menyaksikan pemukulan gamelan Sekaten pada tanggal 8 Maulid dan lain-lain.
Keraton Kanoman juga mempunyai museum dengan pintu-pintu berukir. Koleksi terpenting museum ini adalah Kereta Perang Paksi Naga Liman dan Kereta Jempana dengan bentuk mirip seperti kereta pada Keraton Kasepuhan, Kereta yang terdapat di Keraton Kanoman ini diklaim sebagai yang kereta yang lebih tua. Bahkan kereta yang disebut-sebut merupakan duplikat dari kereta yang terdapat di Keraton Kanoman. Koleksi museum lainnya adalah aneka senjata seperti keris dan tombak, gamelan dan lain-lain.
Museum yang terdapat di Keraton Kanoman ini tidak memiliki jadwal kunjungan yang teratur. Pengunjung yang datang ke sini harus melapor dan mengisi buku tamu dan pemandu akan membukakan pintu museum dan menemani pengunjung berjalan mengelilingi museum.
Jenis: Keraton, Istana
Berdiri: 1588
Pendiri: Sultan Badaruddin
Lokasi: Cirebon
Jarak: 257km dari Jakarta
Perkayaan Sumber antara lain dari:
Read more: http://www.wisatanesia.com/2010/06/keraton-kanoman.html#ixzz1JCzp7DMB
http://matabuderfly.blogspot.com/2010/04/mande-manguntur-istana-kanoman-cirebon.html
http://id.merbabu.com/keraton/keraton_kanoman_cirebon.html
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2004/09/06/SEL/mbm.20040906.SEL87195.id.html
http://finunu.wordpress.com/2011/03/22/keraton-cirebon-2-istana-masa-lampau/
0 komentar:
Post a Comment