Waduk Keuliling Aceh Besar
Waduk Keuliling Aceh Besar, sebagai waduk pertama dan terbesar di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, terletak di Desa Lam Leuot, Kec. Kuta Cot Glie (dulu Indrapuri), Aceh Besar. Jarak dari Kota Banda Aceh hingga ke lokasi waduk 35km ke arah Medan.
Waduk ini diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama 12 proyek rehabilitasi dan rekonstruksi serta infrastruktur lainnya di Provinsi NAD pada Februari 2009 setelah dibangun sejak 2000dan selesai pada 2008. Waduk yang dibangun dengan tipe zonal dimanfaatkan untuk pengembangan areal persawahan di daerah Irigasi Keuliling Hulu dan Irigasi Keuliling Hilir sekaligus menyuplai kekurangan air di daerah Irigasi Krueng Aceh Extension dan Krueng Jreue. Pembangunan waduk di atas tanah tegalan ini menelan biaya Rp 258 miliar dari APBN.
Jumlah areal persawahan yang dapat diairi seluas 4.790,5 ha. Dengan adanya pasokan air tambahan juga akan menunjang peningkatan areal sawah tadah hujan menjadi sawah beririgasi teknis yaitu daerah irigasi Keuliling seluas 1.053ha dan daerah irigasi Keuliling Hulu 578ha. Karena itu, selain untuk meningkatkan keamanan terhadap banjir, waduk ini dibuat untuk mendukung program swasembada pangan khususnya beras, meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan produksi tani dan menciptakan lapangan kerja di kawasan pembangunan waduk, meningkatkan penyediaan air baku untuk kebutuhan pada masa mendatang serta pelestarian lingkungan dan pariwisata.
Bendungan tersebut dikelilingi oleh hamparan bukit-bukit kecil dengan panorama alam sangat indah sehingga layak untuk dikunjungi. Bendungan yang memiliki usia guna sampai 50 tahun itu lebih mirip sebuah sungai alami dengan kejernihan air luar biasa. Wilayah hutan dan sawah di sekitar waduk dengan kontur tanah perbukitan yang landai ini bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua tanpa kesulitan yang berarti.
Selain keindahan airnya, waduk juga memiliki bermacam-macam ikan yang akan terus dipelihara dan ditingkatkan variasinya dengan menaburkan bermacam-macam benih ikan yang bermanfaat bagi masyarakat. Di tengah waduk terdapat sebuah pulau yang dapat dikunjungi menaiki speedboat fiberglass.
Pada 2010, memperingati Hari Bumi Ke-40, 22 April, Yayasan Bumiku Hijau (Yabumi) bekerja sama dengan Pemkab Aceh Besar, menanam 10.000 pohon di kawasan waduk. Jenis pohon yang ditanam antara lain trembesi, mahoni, ketapang, dan bunot.
Jenis: Waduk
Pembangunan: 2000 - 2008
Lokasi: Desa Lam Leuot, Kec. Kuta Cot Glie (dulu Indrapuri), Aceh Besar.
Ketinggian: 624m
Jarak: 35km dari Kota Banda Aceh
Pengelola:
Tinggi di Atas Dasar Sungai: 25 m
Panjang Puncak: 689,50 m
Lebar Puncak: 8 m
Perkayaan sumber antara lain dari:
0 komentar:
Post a Comment