Saturday, December 11, 2010


Nya' Abbas Akup, SUTRADARA Nya Abbas Akup Lahir di Malang, Jawa Timur, 22 April 1932 dan wafat pada 14 Februari 1991 di umur 58 tahun. Ia seorang sutradara senior Indonesia yang terkenal akan karya-karyanya yang tidak sembarangan.Dalam perfilman nasional nama Nya Abbas Akup tak bisa dilupakan walaupun sineas kelahiran Malang berdarah Aceh ini tak pernah mendapatkan Piala Citra. Satu-satunya penghargaan yang pernah diraihnya adalah Piala Antemas untuk film terlaris 1978, Inem Pelayan Sexy dan Piala Bing Slamet untuk film komedi terbaik 1991, Boneka dari Indiana. Meski piala untuk Akup adalah penghargaan khusus--mirip sineas Alfred Hitchcock yang sepanjang kariernya juga tak pernah mendapat Piala Oscar--anak didik Usmar Ismail yang mengawali kariernya sebagai asisten sutradara dalam film Kafedo (1953) ini seperti kurang diakui juri Piala Citra lantaran penghargaan ini kebanyakan diraih oleh film-film drama. Walau filmnya berbobot dan sukses menghasilkan laba, sosok pendiam yang jauh dari kesan lucu ini seperti tenggelam dibandingkan nama besar Usmar Ismail, Syuman Djaya, Teguh Karya, Wim Umboh, Arifin C. Noer dan Asrul Sani. Salim Said, pengamat politik yang juga kritikus film, menjulukinya ‘tukang ejek nomor wahid’ atas kiprahnya ‘menampilkan sesuatu yang baru di tengah sejumlah komedi konyol gaya sandiwara’ (Pantulan Layar Putih, Pustaka Sinar Harapan, 1991). Bila untuk "Bapak Film Nasional" kita dapat menyebut Usmar Ismail, maka Nya Abbas Akup, layak disebut ‘Bapak Film Komedi Indonesia’. Ia memang pantas menyandangnya, lantaran generasi film komedi yang dipelopori pelawak kondang Bing Slamet, Benyamin S., Jalal, Ateng, sampai duet Kadir-Doyok--yang pertama kali dipertemukan dalam film Cintaku di Rumah Susun (1987)--lahir dari tangannya. Akup juga dinilai menyegarkan aspek bertutur film komedi di tengah komedi konyol slapstick. Hampir semua sub genre film komedi juga disentuh Akup. Sebutlah Drakula Mantu (1974, a.ka. Benyamin Kontra Drakula) yang menyajikan horor komedi. Dalam Tiga Buronan (1957) ada black comedy dan komedi aksi. Sedangkan di Bing Slamet Koboi Cengeng (1974) ada parodi ketika di masa itu Indonesia sedang tergila-gila pada popularitas film koboi Django, Lone Ranger dan Bonanza. Lalu ada komedi musikal Dunia Belum Kiamat (1971) sampai kritik sosial dalam Inem Pelayan Sexy (1976) yang menjadi masterpiece-nya. Tak hanya itu, Akup pun punya penerus. Ia adalah Ucik Supra, sutradara film Rebo dan Roby dan Badut-Badut Kota yang dapat disebut sebagai penerus film komedi kritik sosial. Sayang Ucik muncul di zaman terpuruknya perfilman nasional sehingga ia kurang produktif. Film terbarunya, Panggung Pinggir Kali (2004), yang meski bukan komedi, masih sedikit menyimpan gereget dengan kritiknya. Karier Akup dimulai sebagai asisten sutradara di Perfini pada 1952, kemudian penulis skenario film 1954 dan menjadi sutradara film sejak 1954 hingga 1991.
Filmografi: Heboh (1954), Djuara 1960 (1956), Tiga Buronan (1957), Jendral Kancil (1958), Langkah-Langkah di Persimpangan (1965), Tikungan Maut (1966), Nenny (1968), Mat Dower (1969), Dunia Belum Kiamat (1971), Catatan Harian Seorang Gadis (1972), Ambisi (1973), Bing Slamet Koboi Cengeng (1974), Ateng Minta Kawin (1974), Drakula Mantu (1974), Tiga Cewek Badung (1975), Inem Pelayan Sexy (1976), Karminem, Inem Pelayan Sexy II, Inem Pelayan Sexy III (1977), Kisah Cinta Rojali dan Zuleha (1979), Gadis (1980), Koboi Sutra Ungu (1981), Apanya Dong (1983), Semua Karena Ginah (1985), Cintaku di Rumah Susun (1987), Kipas-Kipas Cari Angin (1989), Boneka Dari Indiana (1990).

0 komentar:

PEMASUKAN :
tgl 27 Feb 2019
1.Masjid =Rp.250.000
2.Tromol =Rp.173.000
Jumlah =Rp.423.000

PENGELUARAN :
Ta'lim =Rp.179.000
SALDO Rp.244.000
Bendahara
1.Ali Agus
2.Basri Arbain

Ketua Majlis
Mahyuddin Hanafi




Total Pageviews

Video Majlis AlAbror

Popular

Buku Tamu

Sahabat