SABTU (18/5) siang kemarin, hampir seluruh
jajaran pengurus teras Asosiasi Sekolah Sepakbola Indonesia (ASSBI) Pusat berkumpul
di kantor meréka di ProArena Pondok Indah, Jakarta Selatan. Tamu-tamu yang
datang langsung didorong tuan rumah menyantap hidangan makan siang. Seluruh
pengurus nampak sangat opén dengan para wartawan sejumlah media yang hadir.
“Hari ini kita mau umumkan rencana ASSBI menggelar
Féstival Sepakbola Nasional 2013 di Lapangan Bumi Perkémahan Cibubur, 21-25
Mei,” kata Taufik Jursal Effendi, Ketua Umum ASSBI. Di kiri dan kanannya duduk
Herlambang Lestianto (Sekjen ASSBI), Bahari Efendi Siregar (Wasekjen), dan
Amarta Imran (Ketua Harian).
Jamboré sepakbola nasional pertama ini,
diadakan bagi anak-anak U-6 hingga U-16. Ini bagian dari bukti betapa ASSBI
tetap concern terhadap pemain-pemain
muda yang belakangan makin kehilangan pegangan karena kisruh di persepakbolaan
nasional. “Lebih dari itu, ASSBI ini ibarat pesantrén yang harus diakui ikut
membantu pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa. Tanpa pesantrén, bayangkan
betapa banyak anak yang tak tertampung dalam institusi-institusi pendidikan
formal yang diselenggarakan pemerintah,” kata Amarta.
“ASSBI,”
tambah Amarta, “menyediakan sarana bermain bagi anak-anak agar mereka
selalu gembira, séhat. Jika kemudian lahir bibit-bibit pemain poténsial, itu
seperti bonusnya.”
Bahari Siregar yang duduk sebagai ketua
panitia menegaskan, jamboré akan diikuti 14 dari 24 Komda ASBI di seluruh
Indonesia. “Yang mendaftarkan diri lebih dari 14, namun karena waktu
pendaftaran melebihi deadline, terpaksa
kami tolak sekaligus memberi pelajaran tentang pentingnya arti disiplin,” kata
Bahari. Dari 14 Komda ASSBI itu, peserta jamboré diperkirakan mencapai sekitar
1100 anak. “Ini akan jadi kalénder tetap ASSBI ke depan. Setiap tahun,
Oktober-November kami adakan kegiatan pembinaan di ASSBI Kabupatén/Kota,
Januari-Fébruari di Provinsi, Maret-Mei di tingkat nasional, dan Juni-Juli
tingkat internasional.” Seperti diketahui, ASSBI akan ikut mengirimkan tim ke
Gothia Cup di Swedia, Juli, setelah sebelumnya juga tampil dalam kegiatan
internasional di Singapura.
Taufik Jursal menambahkan, banyak jumlah
peserta sekaligus jadi semacam soccer
tour bagi anak-anak. “Di sini, selain mereka bermain bola, juga akan
terjadi pertukaran budaya dari anak-anak yang datang dengan latar belakang
budaya berbeda-beda. “Karena itu kami berharap kegiatan ini ke depannya
mendapat dukungan pemerintah agar kami dapat menekan biaya bagi peserta.
Karena, ini juga sejalan dengan Sport Tourism yang dicanangkan Kemenpora,” sambung
Bahari Siregar.
Herlambang Setianto menambahkan, selain jamboré,
kegiatan di Cibubur ini juga akan diisi dengan saraséhan.*
0 komentar:
Post a Comment