Monday, June 13, 2011


Museum Trinil
TRINIL, Museum -- Musium Trinil merupakan salah satu situs paleoantropologi yang ada di dunia. Museum ini terletak sekitar 12 kilometer di sebelah barat kota Ngawi atau searah dengan Monumen Suryo. Situs Museum Trinil merupakan salah satu tempat hunian kehidupan pada zaman Pleistosen Tengah atau sekira 1,5 juta tahun silam. Situs Trinil ini amat penting sebab di situs ini selain ditemukan data manusia purba, juga menyimpan bukti konkret tentang lingkungannya, flora dan faunanya.

Trinili merupakan kompleks mitos fosil manusia purba (prasejarah pria fosil atau Phitecantropus erectus) dan juga fosil hidup kuno lainnya, yang telah diangkat ke dunia ilmu pengetahuan oleh arkeolog bernama Eugene Dubois sejak 1891.
Dalam museum ini tersimpan antara lain fosil tengkorak manusia purba (Phitecantropus Erectus Cranium Karang Tengah Ngawi ), fosil tengkorak manusia purba (Phitecantropus Erectus Cranium Trinil Area), fosil tulng rahang bawah macan (Felis Tigris Mandi Bula Trinil Area), fosil gigi geraham atas gajah (Stegodon Trigonocephalus Upper Molar Trinil Area), fosil tulang paha manusia purba (Phitecantropus Erectus Femur Trinil Area), fosil tanduk kerbau (Bubalus Palaeokerabau Horn Trinil Area), fosil tanduk banteng (Bibos Palaeosondaicus Horn Trinil Area) dan fosil gading gajah purba (Stegodon Trigonocephalus Ivory Trinil Area).
Ada juga Australopithecus Afrinacus Cranium Taung Bostwana Afrika Selatan, Homo Neanderthalensis Cranium Neander Dusseldorf Jerman dan Homo Sapiens Cranium. Selain itu terdapat sebuah tugu tempat penemuan manusia purba.                     
Fosil-fosil Trinil juga dikumpulkan antara lain dari sebelah barat Desa Kawu, sebelah utara Desa Gemarang dan sebelah timur Desa Ngancar.
Setelah mengamati koleksi museum dan identifikasi ilmiah, pengunjung dapat menikmati arah sisi sungai Solo dari ketinggian. Dari sana dapat dibayangkan fragmen kehidupan masyarakat prasejarah di bawah naungan hutan tropis di samping Sungai Bengawan Solo.

Museum Trinil
Jenis: Museum
Berdiri: 1980-1981 (diresmikan 20 November 1990)
Penemu situs: Eugene Dubois
Pendiri: Pemda Ngawi
Lokasi: 12-14km sebelah barat Ngawi
Sisi Sungai Bengawan Solo, Jl. Raya Solo-Surabaya, Pedukuhan Pilang, Desa Kawu, Kedunggalar
Fasilitas: Sarana bermain untuk anak berupa ayunan, seluncur, jungkat jungkit, serta taman, patung-patung binatang.
Alamat: Sisi Sungai Bengawan Solo, Jl. Raya Solo-Surabaya, Pedukuhan Pilang, Desa Kawu, Kedunggalar
Perkayaan Sumber antara lain dari:
http://www.wisatanesia.com/2010/05/museum-trinil.html#ixzz1PCnmx8xs
http://www.navigasi.net/goart.php?a=mutrinil
http://nativepeopleart.blogspot.com/2009/01/sekilas-cerita-dari-museum-trinil-
ngawi.html
http://www.tamanwisata.com/museum-trinil.html

0 komentar:

PEMASUKAN :
tgl 27 Feb 2019
1.Masjid =Rp.250.000
2.Tromol =Rp.173.000
Jumlah =Rp.423.000

PENGELUARAN :
Ta'lim =Rp.179.000
SALDO Rp.244.000
Bendahara
1.Ali Agus
2.Basri Arbain

Ketua Majlis
Mahyuddin Hanafi




Total Pageviews

Video Majlis AlAbror

Popular

Buku Tamu

Sahabat