...saben hari engkau manggang sepi, berteman
nyala kawung, asapnya tertatih mancal angkasa dalam sungkup langit bisu...
...rintih anakmu, nyanyian yang engkau mamah,
dalam getir malam, bersama sejangkrik yang tak pernah bosan merajut zikir, dan
kesiur angin yang tak pernah sanggup bawa kabar senang...
...saben senja engkau menanak lapar, bersama
palu gundah, tentang harga kebutuhan pokok yang melewati kerucut gunung dan
menggelitik awan, sementara padi-padi kaujual ala kadarnya...
...omel binimu, kicau yang engkau hirup, pada
malam-malam kesendirianmu, karena istrimu tak mau lagi kaujalari jemari-jemari
kasarmu yang penuh lumpur...
...meski begitu tak pernah kaubiarkan air
bening mata rembes, menodai keikhlasanmu manggang sepi dan menanak lapar...
...hidup adalah bertahan...
Tanah Kusir, Des 2011
0 komentar:
Post a Comment